03 A Journey to Kloofkamp City
perjalanan dua sahabat ini pun berlanjut...
mereka sudah melewati banyak hal mulai dari orang-orang aneh dan juga pangkalan ojek
(walah mulai dah pnulisx ngawur,..)
siang itu,dua orang sahabat ni merasa kelaparan...
tapi sepanjang jalan yang mereka lihat hanya penjual cilok...
kecoa : eh,buaya,lapar nich kamu gak lapar apa.?
buaya : lapar sich tapi sa tra tau kita mau makan apa,..haahh
(sambil pegang perutnya dia pun mulai berkomunikasi dengan perutnya)
eh iya kecoa,sebentar dulu yak,sa mau konsultasi dengan perutku
kecoa : ehhhh...???(bingung)
sambil memegang perutnya buaya pun mulai ngobrol dengan perutnya n kecoa pun tampaknya semakin kebingungan...
Berikut ini percakapannya, cekidot.,
buaya : eh perut,ko lapar kah tidak?
perut : yah lumayan bos,dah lama nggak ngisi (makanan) nich,tuh makhluk-makhluk yang di dalam pada ngamuk
buaya : eh?siapa?
perut : biasalah bos,itu para gerombolan cacing pada ngamuk gara-gara nggak ada makanan
buaya : hmmm,sekarang sa tau kenapa sa tra gemuk-gemuk ternyata itu ulah para gerombolan cacing...yo sudah,perut sekarang ko pergi ke apotik buat beli obat cacing
perut : eh,mana bisa bos,..kita kan menyatu,ah bos ni aneh-aneh saja
buaya : jiahh sori-sori,sa lupa ko kan perutku (tepuk jidat)
sementara itu kecoa bingung dengan apa yang ia lihat,kelakuan si buaya memang aneh yak...
"ane sebagai penulis pun bingung,.."
#bersambung
No comments:
Post a Comment